VIVA – Posisi ring announcer menjadi hal yang lumrah dalam sebuah pertandingan mixed martial arts. Jika Ultimate Fighting Championship memiliki Bruce Buffer, One Pride MMA punya Iwan Sukmawan.
Bruce dengan Iwan, kelasnya memang beda jauh. Bruce merupakan salah satu ring announcer kelas dunia yang sudah memiliki banyak pengalaman.
Namun, Iwan baru saja menggeluti profesi ini sejak setahun belakangan. Meski begitu, Iwan tak henti-hentinya belajar. Menjadi ring announcer MMA, disebutnya, sebagai sebuah pengalaman baru.
Selain itu, menurut Iwan, menjadi ring announcer juga bisa menjadi salah satu penyalur hobinya menonton berbagai pertandingan beladiri.
"Dulu sih suka gulat WWE. Asyik nontonnya. Saat saya nonton MMA, langsung berpikir, ini olahraga pertarungan yang sebenarnya. Tak seperti gulat WWE yang banyak hiburannya, ini benar-benar seru," kata Iwan kepada VIVA.
Pria jebolan Abang None DKI Jakarta itu kini punya peran baru. Iwan kini didapuk sebagai presenter UFC di tvOne.
Menjadi presenter UFC, menjadi tantangan tersendiri bagi Iwan. Dia harus menambah kosakata terkait teknik MMA demi bisa memandu jalannya acara.
Hal tersebut dilakukan Iwan bukan dengan cara berlatih MMA. Namun, dia terus menonton pertandingannya dan menghafal berbagai teknik.
"Kalau jadi ring announcer kan tinggal baca. Tapi, jadi presenter harus punya pengetahuannya.
Bukan Fans McGregor
Kebanyakan penikmat MMA adalah fans Conor McGregor. Namun, Iwan tak demikian.
Iwan terbilang anti-mainstream untuk urusan jagoan di MMA. Petarung yang bobotnya berat lebih disukainya.
Dan, idolanya di pentas UFC adalah Jon Jones. Menurut Iwan, Jones adalah petarung yang tangguh.
Terbukti dari rekor Jones yang hanya kalah sekali dari Matt Hamill. Itu pun terjadi pada 5 Desember 2009 lalu.
"Selain itu, saya suka Anderson Silva. Jujur, untuk petarung saya lebih suka yang agak berat. Makanya, di One Pride, saya jagokan Rudy Gunawan," ujar Iwan. (ren)