VIVA – One Pride Mixed Martial Arts Fight Night 14, Sabtu 4 November 2017 lalu, menyajikan dua partai perebutan gelar yang menarik. Keduanya adalah Rudy 'Ahong' Gunawan vs Zuli Silawanto dan Suwardi vs Rudy Agustian.
Duel Ahong kontra Zuli berlangsung cepat. Di luar harapan publik, Ahong bisa menang cepat atas Zuli.
Laga Suwardi vs Rudy juga di luar dugaan. Kedua petarung tak jual beli pukulan.
Justru, mereka malah terkesan peluk-pelukan di atas oktagon. Suwardi sempat hampir menang atas Rudy setelah melepaskan kuncian kimura. Namun, Rudy bisa lolos dari cengkeraman Suwardi.
Di laga ini, Suwardi mampu membuat Rudy kesulitan. Beberapa pukulannya juga sempat mendarat telak ke kepala Rudy.
The Golden Boy tak diam saja. Dia juga melepaskan pukulan dan serangan lutut dengan skala kecil.
Pada akhirnya, justru Rudy yang menang lewat perhitungan juri. Banyak pertanyaan yang muncul dari benak publik atas hasil ini.
Mereka bingung kenapa Rudy bisa menang, padahal ada dua serangan Suwardi yang hampir membuat Rudy kalah. Becak Lawu pun bingung dengan kekalahannya itu.
Lewat sebuah video, CEO PT Merah Putih Berkibar, Fransino Tirta, mengungkapkan kunci utama Rudy menang. Bukan karena kedekatan Fransino dengan Rudy, tapi lantaran perhitungan juri.
"Saya bertugas sebagai inspektur pertandingan, di mana tugasnya hanya memastikan laga berlangsung aman dan sesuai dengan koridornya. Saya tak bisa mengintervensi penilaian juri," kata Fransino dalam video yang diunggah di akun facebook miliknya.
"Rudy menang tipis atas Suwardi. Apa artinya menang tipis? Dua juri menyatakan Rudy menang dan satu lainnya memenangkan Suwardi," lanjut dia.
Fransino memastikan laga antara Suwardi vs Rudy bebas dari match fixing. Justru, dalam pertandingan melawan Suwardi, Rudy memiliki kerugian besar.
"Saya pelatih Rudy. Tapi, Rudy rugi karena saya tak bisa mendampinginya lantaran bertugas sebagai inspektur pertandingan. Sebab, kelebihan dan kekurangan petarung, cuma diketahui pelatihnya," ujar Fransino. (one)