OnePride – Peringatan Hari Buruh Internasional atau akrab disebut May Day jatuh pada hari ini, Minggu 1 Mei 2022.
May Day dirayakan setiap satu tahun sekali tepatnya tanggal 1 Mei untuk menghormati pekerja atau buruh di seluruh dunia.
Suwardi, salah satu petarung One Pride Mixed Martial Arts (MMA), pernah menjadi buruh. Dia menjadi buruh di salah satu perkebunan sebelum terjun ke atlet.
Becak Lawu menceritakan tentang kenangannya saat menjadi buruh perkebunan Kelapa Sawit di wilayah Bogor, Jawa Barat.
Dia mengaku, tidak pernah mengikuti teman-temannya buruh perkebunan Kelapa Sawit saat memperingati momen May Day.
"Biasanya teman itu pada demo, tapi saya berusaha tidak kemana-mana biasa libur terus mengerjakan pekerjaan rumah. Yah hari buruh-nya buat diri sendiri," kata Suwardi kepada Onepride.net.
Meski demikian, Suwardi menuturkan, tetap menghormati aksi yang dilakukan temannya saat momen May Day. Sebab upaya itu untuk menyuarakan aspirasi tentang gaji dan kesejahteraan.
"Tapi pada intinya yang penting kita bekerja dengan baik, memberikan yang terbaik untuk perusahaan," ungkapnya.
Selain buruh perkebunan Kelapa Sawit, Suwardi pernah menjadi buruh petani garam yang dimiliki oleh salah satu pengusaha.
Namun, pria kelahiran Magetan Jawa Tengah ini tidak mengerti apa-apa saat menjadi petani garam, apalagi soal May Day.
"Jadi ketika ada hari buruh, kita tidak begitu banyak tuntutan, kalau ditanyakan hari buruh tidak mengerti. Biasanya kita bekerja dibayar, kerjanya banyak bayarnya banyak," sebutnya.
Saat ini, Suwardi sudah meninggalkan pekerjaannya sebagai buruh. Dia kini terbilang sukses menjadi petarung One Pride MMA di kelas flyweight.
Akan tetapi, Becak Lawu tidak lupa akan kenangannya menjadi buruh. Dia pun memberikan pesan dan harapan kepada seluruh buruh yang ada di Tanah Air.
"Semoga buruh Indonesia atau para pekerja karyawan mendapatkan penghidupan layak, gaji yang layak sesuai dengan kapasitas kerjanya," tuturnya.
"Mungkin untuk pemerintah mempunyai aturan yang bisa melihat sisi buruhnya, mengimbangi pendapatan buruh dengan harga sembako di pasar. Itu sangat penting sekali. Kalau gaji buruhnya kecil, harga nya diluar sana melonjak kita menjerit juga," sambungnya.
"Tapi untuk para buruh Indonesia pesan saya bekerja dengan optimal karena kita harus bersinergi tempat dimana kita bekerja. Prinsip simbiosis mutualisme, dimana kalau tidak ada buruh mungkin perusahaan tidak akan jalan. Dan sebaliknya. Jadi kita bersinergi bekerja dengan baik karena tentu perusahaan tidak akan tutup mata, akan mendapat imbalan yang baik juga."