VIVA – Juara kelas featherweight One Pride MMA, Aep Saepudin ternyata dikenal memiliki pukulan yang mematikan.
Tercatat, Aep sudah dua kali menang knockout dengan pukulan. Tidak hanya itu, dia juga sering mendapatkan poin dari pukulan.
Kondisi itu diceritakan oleh sang pelatih, Trisno. Trisno mengatakan, power Aep tumbuh alami karena dari sejak kecil sudah melakukan kerjaan yang berat.
"Sejak kecil Aep sudah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat, sehingga power pukulan itu tumbuh dengan alami," ujar Trisno kepada One Pride MMA.
Tak heran, dengan pukulan mematikan, Aep sudah mengoleksi 11 kali pertandingan, dengan 7 kali menang dan 4 kali kalah.
Dia mengawali laga dengan hasil manis saat melawan Nurul Mustaqim di Fight Night 2.
Namun, usai laga itu, Aep mendapat dua kali kekalahan beruntun. Pertama dikalahkan oleh Paul Lumihi dan Deni Arif Fadhillah.
Dari sejak itu, petarung asal Kecamatan Rancah Kabupaten Ciamis itu mengalami jatuh bangun. Namun, Aep berusaha bangkit dari keterpurukan.
Terbukti, Aep akhirnya meraih sabuk juara di kelas Featherweight usai mengalahkan Hafid Nur Maradi pada Fight Night 33.
Bahkan, Aep juga mempertahankan gelar juaranya itu dengan mengalahkan Lamhot Tambunan pada Fight Night 37.
Aep mengaku belum merasa puas atas capaiannya saat ini memegang sabuk juara.
"Meskipun sudah mengantongi sabuk, tapi dalam hati kecil saya selalu merasa, masak sih juara cuma segini doang kemampuannya," ujar Aep kepada Onepride.net.
Karena itu, Aep menyebut, ingin terus meningkatkan diri agar bisa meraih kemenangan di setiap pertandingan di atas oktagon One Pride MMA.
"Targetnya di One Pride yang pasti harus selalu berusaha menang. Mau lawan siapapun saya berusaha untuk menang," ungkapnya.
"Kemudian, target pribadi saya ingin lebih jago lagi. Teknik saya dan dalam semua hal saya pengen jadi lebih hebat. Karena sampai sekarang saya masih merasa kurang," sambung Aep.