VIVA – Petarung One Pride Mixed Martial Arts (MMA), Suwardi tidak menyangka bisa menciptakan teknik kuncian Wardicana. Dia bangga karyanya itu diakui banyak orang.
Becak Lawu mengaku, teknik Wardicana lahir ketika menghadapi Jeremia Siregar di Fight Night 31. Saat itu, Suwardi memakai teknik Armbar dimodifikasi dengan triangle.
"Itu agak sedikit agak aneh karena saya gabungin dengan teknik kuncian. Tapi, sebenarnya saya sudah sering latihan," ujar Suwardi kepada One Pride MMA.
Suwardi mengaku, mempunyai kesempatan melakukan kuncian tersebut ketika melawan Jeremia. Alhasil, dia pun keluar sebagai pemenang di ronde 1.
Kemenangan itu membuktikan bahwa Suwardi masih yang terbaik di kelas flyweight. Usai kemenangan itu, semua orang khusus juri berpikir apa nama kuncian itu.
Sebab, Suwardi adalah fighter pertama memadukan kuncian Armbar dengan triangle.
Fighter kelahiran Magetan, 25 Desember 1984, itu mengaku mulanya tidak memberikan nama pada kuncian tersebut.
Alhasil, praktisi MMA Fransino Tirta menamakan kuncian itu Wardicana.
"Teknik itu belum ada namanya. Dan saya pertama kali orang yang memakai kuncian itu. Makanya Profesor Fransino Tirta selaku black belt juga BJJ menamakan Wardicana," ungkapnya.
"Wardicana maksudnya yaitu Americana yang dilakukan oleh Suwardi," sambungnya.
Suwardi mengaku punya alasan untuk bisa berinovasi terhadap teknik-teknik silat maupun kuncian. Alasannya karena situasi yang berbeda antara latihan dengan tanding.
"Bertanding dan latihan itu sangat berbeda situasinya. Makanya bergantung situasinya seperti apa disaat melakukan inovasi teknik saat bertanding," jelas Suwardi.
Sedikit mengulas, Suwardi mengawali karier di kelas flyweight dengan menghadapi Tristiyan di Fight Night 3, pada Mei 2016.
Kala itu, Suwardi keluar sebagai pemenang dengan kemenangan submission teknik guillotine choke. Sejak hasil manis itu, Becak Lawu andal dalam submission.
Tercatat, Suwardi sudah mengoleksi 10 kali kemenangan dan hanya 2 kali kalah. Di laga terakhir, dia bersua dengan Winardi dan berhasil menang di Fight Night 41.
Suwardi sempat menduduki tahta tertinggi sebagai dua kali juara kelas flyweight. Namun, dia dipaksa menyerah dan kehilangan sabuk juara usai dikalahkan Rama Supandhi.
"Yang pasti senang dan bangga. Karya-karya kita diakui orang itu sebuah kebanggaan banget. Inovasi kita tuh dibanggakan orang. Karena berarti apa yang kita lakukan berguna," tuturnya.