VIVA – Petarung asal Kota Solo Angga kini sedang menduduki tahta tertinggi di kelas lightweight One Pride MMA.
Meski saat ini tengah merasakan megahnya menjadi juara, perjalanan fighter berjuluk "The Hitman" tidaklah semulus orang lihat.
Angga melalui proses jatuh bangun dalam setiap pertandingannya di One Pride. Kondisi itu terlihat ketika dia mengawali karier di kelas welterweight.
Pada kelas welter, Angga sempat merasakan kegagalan pada laga perebutan sabuk juara melawan Rudy "Ahong" Gunawan.
Dari kekalahan itu, Angga mencoba peruntungan baru. Dia berpindah ke kelas lightweight. Ternyata, usaha keras tidak membohongi hasil.
Angga merebut sabuk juara kelas lightweight usai menumbangkan Jeka Saragih di Fight Night 36. Jeka menyerah dengan kuncian rear naked choke dari Angga.
Tidak hanya itu, Angga juga sudah mempertahankan sabuk juaranya itu. Yaitu melawan Hatoropan, Angga menunjukkan kekuatan pukulannya hingga lawannya itu terkapar.
Praktisi MMA, Fransino Tirta mengatakan, Angga merupakan petarung yang sangat komplit. Dia mempunyai striking, take down, dan ground yang baik.
"Angga petarung yang sangat lengkap lah. Dia memang kuat, kekuatannya itu dari dagunya," ujar Fransino di channel Youtube One Pride.
"Saya punya teori bahwa kekuatan dagu seorang petarung itu bagaikan kucing. Kucing itu punya 9 nyawa. Teorinya, kalau dia masih lengkap nyawanya 9 ditabrak mobil dan lainnya, selamat," sambungnya.
Fransino melanjutkan, perumpamaan itu sama dengan kekuatan dagu oleh seorang fighter. Petarung, katanya, terlahir kekuatan dagu yang sudah ada angkanya.
Apabila sering terkena pukul akan berkurang angkanya. Apabila angkanya sudah habis, fighter sekuat apapun terkena pukulan sekali akan terkapar.
"Angga ketika terkena pukulan dari Rudy "Ahong" Gunawan kekuatan dagunya sudah habis sampai terkapar. Namun, dari situ, Angga bangkit dengan," sebutnya.
"Karena itu, kekuatan dagu Angga sudah bangkit lagi itu harus diwaspadai," sambungnya.
Selanjutnya, demi mempertahankan sabuknya, Angga seharusnya bertanding di Fight Night 47. Namun, itu belum terwujud karena masih mengikuti kebijakan pemerintah terkait PPKM Darurat.